ENERGI
LISTRIK
Energi listrik merupakan energi yang dapat
menghantarkan atau mengalirkan listrik. Energi listrik dapat diperoleh dengan
cara mengubah energi lain menjadi energi listrik. Umumnya listrik diperoleh
dari mengubah energi kinetik generator menjdi energi listrik. Energi kinetik
untuk menggerakkan generator bisa diperoleh dari uap yang dihasilkan dari
pembakaran sumber energi fosil, seperti minyak, batubara, dan gas atau bisa
dari aliran air atau dari aliran udara.
Sumber-sumber energi listrik
memiliki kelebihan dan kekurangan, seperti energi fosil yang mudah diperoleh
namun bersifat menghasilkan pencemaran dan cadangannya terbatas. Sementara
energi aliran air atau angin, bersih dan tidak terbatas nmun tidak selalu ada.
Kebutuhan energi listrik di Indonesia sebagian besar dari energi fosil,
sedangkan cadangan minyak, batubara dan gas yang digunakan untuk pembakaran
semakin menipis. Selain itu, saat ini terjadi pemanas global akibat polusi yang
ditimbulkan dari pembakaran fosil. Sehingga kita sebagai generasi penerus harus
bisa mencari energi alternatif yang bersih dan tidak terbatas untuk
menghasilkan energi listrik.
Salah satu energi alternatif yang
dapat menghasilkan listrik adalah angin. Energi angin tidak menimbulkan
pencemaran atau polusi dan energi angin dapat kembali lagi seperti semula.
Sehingga energi angin ini dapat menjadi salah satu energi alternatif yang aman
dan tidak menimbulkan pemanasan global dan dapat mengurangi energi fosil yang
digunakan pembakaran untuk diubah menjadi energi listrik.
Dalam
energi listrik ada beberapa hukum yang berkaitan yaitu hukum Coloumb, hukum Ohm
dan hukum Kirchhoff.
Hukum Coulomb
Ketika dua buah muatan sejenis
didekatkan satu sama lain, terdapat sebuah gaya yang saling menolak yang
mencegah kedua muatan tersebut bersatu. Sebaliknya, jika dua buah muatan yang
berlainan jenis didekatkan, akan timbul gaya saling menarik. Gaya tolak-menolak
dan gaya tarik-menarikini disebut gaya elektrostatis.
Coulomb berhasil menghitung besarnya
gaya antarmuatan ini. Sebagai penghargaan atas penemuannya, gaya antar muatan
ini dinamakan gaya Coulomb. Dalam penelitiannya, Coulomb menggunakan alat yang
dinamakan neraca puntir, seperti terlihat pada.
Jika bola A dan B yang bermuatan
sejenis didekatkan, maka akan tolak menolak, sehingga lengan neraca terpuntir
dari kedudukan seimbang. Makin besar sudut puntiran lengan neraca, makin besar
gaya listrik. Coulomb mengukur gaya listrik untuk berbagai pasangan bola A dan
B yang muatan listriknya berbeda dan gaya listrik antara pasangan bola A dan B
untuk berbagai jarak pisah dengan dasar sudut puntiran tersebut.
Dari hasil penelitiannya, Charles
Coulomb menyimpulkan sebagai berikut.
" Besarnya gaya tarik-menarik
atau tolak-menolak antara dua benda yang bermuatan listrik sebanding dengan
hasil kali kedua muatan tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara kedua muatan tersebut. "
Misalkan
muatan pertama dilambangkan dengan Q1,
muatan kedua dilambangkan dengan Q2,
dan jarak antara kedua muatan tersebut dilambangkan r. Besarnya gaya coulomb dapat dituliskan dalam persamaan sebagai
berikut.
Keterangan:
F = gaya coulomb (N)
k = tetapan = 9 × 109 Nm2/C2
Q1, Q2 = besar
muatan (coulomb)
r = jarak antarmuatan (m)
Hukum Ohm
Arus listrik
dapat mengalir pada rangkaian listrik apabila dalam rangkaian itu terdapat beda
potensial dan rangkaiannya tertutup. Hubungan antara kuat arus listrik dengan
beda potensial listrik pertama kali diteliti oleh ahli fisika dari jerman
bernama Georg Simon Ohm (1789-1854). Hubungan anara beda potensial (V) dengan
kuat arus (I) dapat dinyatakan dalam rumus.
Dengan : V =
tengangan listrik, Volt (V)
I =
arus listrik, ampere (I)
R = hambatan listrik, ohm (Ω)
Dalam kehidupan sehari-hari,
pengetahuan tentang Hukum Ohm sangat bermanfaat dalam pemilihan
komponen-komponen listrik yang baik serta sesuai dengan besarnya tegangan yang
tersedia. Misalnya, jika kamu menggunakan lampu baterai.
Lampu baterai mempunyai tahanan yang
dibuat sesuai dengan nilai tegangan yang besarnya tertentu. Jika lampu baterai
tersebut dihubungkan dengan baterai yang tegangannya terlalu besar, maka lampu
tersebut akan rusak. Sebaliknya jika lampu tersebut dihubungkan dengan baterai
yang tegangannya terlalu kecil, lampu tersebut tidak akan menyala secara
maksimal atau lampu tersebut akan terlihat redup.
Biasanya alat-alat listrik dibuat
sedemikian rupa sehingga besarnya tegangan yang diperlukan untuk mengoperasikan
alat tersebut dapat menggunakan sumber tegangan dari sumber listrik dari PLN.
Untuk menyesuaikan kebutuhan tegangan yang diperlukan guna mengoperasikan alat
tersebut, biasanya alat-alat listrik dibuat dengan menambahkan hambatan. Baik
dari segi bahan pembuatannya, atau ditambahkan resistor lain untuk menambah
tahanan alat tersebut.
Hukum Kirchhoff
Gustav Kirchhoff pada pertengahan
abad ke-19 telah melakukan penelitian tentang perilaku arus listrik yang
melalui sebuah percabangan. Hasil penelitian Kirchhoff ini dikenal sebagai Hukum
Kirchhoff.
Hukum I Kirchhoff menyatakan bahwa
arus listrik yang masuk melalui percabangan sama dengan arus yang keluar dari
percabangan. Hukum II Kirchhoff menyatakan tentang beda potensial yang
mengitari suatu rangkaian tertutup. Yang akan kamu pelajari berikut hanya Hukum
I Kirchhoff.
muatan listrik
yang mengalir melalui rangkaian listrik bersifat kekal artinya muatan listrik
yang mengalir ke titik percabangan dalam suatu rangkaian besarnya sama dengan muatan
listrik yang keluar dari titik percabangan itu.
Qmasuk
= Q keluar
Imasuk = I keluar
Cara untuk menghitung besarnya energi listrik menggunakan
rumus
KARAKTERISTIK RANGKAIAN
Rangkaian listrik adalah interkoneksi berbagai alat yang
secara umum bersama melaksanakan suatu tugas tertentu. Tugas itu dapat berupa
pemrosesan energi atau informasi melalui rangkaian listrik. Energi maupun
informasi dihubungkan menjadi energi listrik dan sinyal listrik. Bentuk sinyal
inilah energi maupun informasi dapat disalurkan dengan lebih mudah ketempat
yang diperlukan.
Berdasarkan karakteristik rangkaian listrik dibagi
menjadi dua, yaitu rangkaian ser dan rangkaian paralel.
1.
Rangkaian seri
Rangkaian seri adalah rangkaian listrik di
mana semua hambatan
listrik (atau peralatan listrik) disusun berderet, ujung hambatan satu bersambungan
dengan ujung hambatan yang
lainnya. Dalam rangkaian seri, besarnya hambatan total rangkaian merupakan
jumlah dari ke seluruhan hambatan peralatan listrik yang disambungkan dalam rangkaian.
Rangkaian seri terdiri dari dua atau
lebih beban listrik yang dihubungkan ke sumber listrik pada satu rangkaian.
Rangkaian seri dapat berisi banyak beban listrik dalam satu rangkaian. Dua buah
elemen berada dalam susunan seri jika mereka hanya memiliki sebuah titik utama
yang tidak terhubung menuju elemen pembawa arus pada suatu jaringan. Karena
semua elemen disusun seri, maka jaringan tersebut disebut rangkaian seri. Dalam
rangkaian seri, arus yang lewat sama besar pada masing-masing elemen yang
tersusun seri.
Sifat-sifat
Rangkaian Seri
a.
Arus yang mengalir pada masing
beban adalah sama.
b.
Tegangan sumber akan dibagi
dengan jumlah tahanan seri jika besar tahanan sama. Jumlah penurunan tegangan
dalam rangkaian seri dari masing-masing tahanan seri adalah sama dengan
tegangan total sumber tegangan.
c.
Arus yang mengalir tergantung
pada jumlah besar tahanan beban dalam rangkaian.
d.
Jika salah satu beban atau
bagian dari rangkaian tidak terhubung atau putus, aliran arus terhenti.
Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik seri dalam kehidupan
sehari-hari (di rumah) :
a.
Lampu hias pohon Natal model
lama (yang baru pakai rangkaian elektronik & lampu LED) merupakan rangkaian
seri beberapa lampu (12V di-seri 20 pcs) sehingga dapat menerima tegangan
sesuai dengan jala-jala (220V).
b.
Lampu TL (tube Lamp) atau orang
bilang lampu neon, model lama yang masih memakai ballast, di dalam box nya
memakai rangkaian seri antara jala-jala dengan ballastnya.
c.
Di dalam setrika listrik ada
rangkaian seri dengan bimetal (temperatur kontrol), demikian juga kulkas.
d.
Sakelar/switch merupakan
penerapan rangkaian seri dengan beban.
Sambungan seri/deret yaitu sambungan ujung kaki yang
satu Disambung dengan lain secara beruntun.
2.
Rangkaian paralel
Pada rangkaian paralel, komponen-komponen listrik
disusun secara paralel/sejajar dengan sumber arus listrik. Rangkaian Paralel merupakan
salah satu yang memiliki lebih dari satu bagian garis edar untuk mengalirkan
arus. Dalam kendaraan bermotor, sebagian besar beban listrik dihubungkan
secara parallel. Masing-masing rangkaian dapat dihubung-putuskan tanpa
mempengaruhi rangkaian yang lain.
Sifat-sifat
Rangkaian Paralel
a.
Tegangan pada masing-masing
beban listrik sama dengan tegangan sumber.
b.
Masing-masing cabang dalam
rangkaian parallel adalah rangkaian individu. Arus masing-masing cabang adalah
tergantung besar tahanan cabang.
c.
Sebagaian besar tahanan
dirangkai dalam rangkaian parallel, tahanan total rangkaian mengecil, oleh
karena itu arus total lebih besar. (Tahanan total dari rangkaian parallel
adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalam rangkaian.)
d.
Jika terjadi salah satu cabang
tahanan parallel terputus, arus akan terputus hanya pada rangkaian tahanan
tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu oleh
rangkaian cabang yang terputus tersebut.
Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik paralel dalam
kehidupan sehari-hari (di rumah) :
a.
Distribusi Listrik PLN
kerumah-rumah adalah paralel.
b.
Stop contact merupakan
rangkaian paralel dengan jala-jala.
Sambungan Parelel/ Jajar yaitu sambungan ujung kaki satu
sama lain disambung dengan lainnya saling disatukan.
TRANSMISI ENERGI LISTRIK
Transmisi energi listrik merupakan proses penyaluaran tenaga
listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga Saluran
distribusi listrik (substation distribution) sehingga dapat disalurkan sampai
pada konsumen pengguna listrik.
Listrik yang dihasilkan dari pusat pembangkit dapat ditransmisikan dengan
tujuan memenuhi semua kebutuhan listrik konsumen. Pusat pembangkit listrik yaitu tempat energi listrik pertama
kali dibangkitkan, dimana terdapat turbin sebagai penggerak mula (Prime Mover)
dan generator yang membangkitkan listrik. Pada sistem
distribusi transmisi energi listrik menggunakan transformator.
Untuk komponen transmisi energi listrik terdiri dari tiga saluran yaitu
1.
Konduktor.
Konduktor merupakan kawat yang digunakan untuk menghantarkan
listrik yang ditransmisikan. Kawat
konduktor untuk saluran transmisi tegangan tinggi ini selalu tanpa pelindung.
2.
Isolator.
Isolator
pada sistem transmisi tenaga listrik disni berfungsi untuk penahan bagian
konduktor terhadap ground.
Isolator disini bisanya terbuat dari bahan porseline, tetapi bahan gelas dan
bahan isolasi sintetik juga sering digunakan disini. Bahan isolator
harus memiiki resistansi yang tinggi untuk melindungi kebocoran arus dan memiliki ketebalan yang secukupnya (sesuai standar) untuk mencegah breakdown pada tekanan listrik
tegangan tinggi sebagai pertahanan
fungsi isolasi tersebut. Kondisinya harus kuat terhadap goncangan apapun dan beban konduktor.
3.
Tiang Penyangga / Tower
Tower adalah tiang penyangga yang digunakan untuk menyagga listrik dan
tempat untuk melekatnya konduktor dan isolator
Konstruksi daluran yang digunakan untuk mentransmisikan energi listrik
terdapat tiga yaitu
1.
Saluran Udara (Overhead Lines) saluran
transmisi yang menyalurkan energi listrik melalui kawat-kawat yang digantung pada isolator antara menara atau tiang
transmisi.
2.
Saluran kabel bawah tanah
(underground cable), saluran transmisi yang menyalurkan energi listrik melalui kabel yang dipendam didalam tanah.
3.
Saluran bawah Laut Saluran transmisi
listrik yang di bangun di dalam laut.
PERUBAHAN
ENERGI LISTRIK DAN TEKNOLOGINYA
1.
Energi listrik ke
gerak
Dalam perubahan energi listrik ke energi gerak yang dapat
dalam kehidupan sehari-hari adalah kipas angin. Energi listrik yang diperoleh
dari saluran listrik menjadi energi yang dapat menggerakkan atau memutar
baling-baling yang ada pada kipas angin.
2.
Energi listrik ke
panas
Untuk perubahan energi listrik ke panas yang dapat kita
lihat dalam kehidupan sehari-hari adalah setrika listrik. Ketika kita penghubungkan
setrika listrik ke saluran listrik maka lam ke lamaan setrika listrik tersebut
akan menjadi panas.
3.
Energi listrik ke
cahaya
Energi listrik yang terhubung pada rangkaian lampu akan
menghasilkan cahaya pada lampu tesebut demikianlah energi listrik berubah ke
engeri cahaya.
4.
Energi kimia ke
listrik
Energi kimia yang berubah ke enegi listrik adalah batu
baterai yang digunakan untuk menghidupkan sebuah rangkaian listrik maka energi
kimia yang terdapat pada baterai akan berubah menjadi energi listrik.
CARA
MEGHEMAT ENERGI LISTRIK
Ada berbagai cara untuk menhemat listrik diantaranya
1. Mematikan saklar alat listrik yang tidak digunakan
2. Menyalakan lampu setelah gelap
3. Mengganti lampu pijar dengan lampu TL
4. Memilih alat-alat listrik yang berdaya rendah
5. Membuat ruangan berjendela agar cahaya dapat masuk
tanpa menyalakan lampu
6. Menggunakan sumber-sumber energi alternatif yang
dapat diperbaharui
7. Menemukan dan menggunakan alat-alat yang
menggunakan tenaga surya
8. Mengurangi beban pemakaian
0 komentar:
Posting Komentar