Pada pertengahan abad ke-19, banyak hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa tidak semua senyawa terbentuk dari gabungan dua atau lebih
atom unsur, melainkan oleh gabungan partikel-partikel bermuatan listrik yang
disebut ion. Muatan ion satu kali atau beberapa kali muatan elektron,
yaitu muatan terkecil yang disebut muatan dasar.
Logam-logam membentuk ion-ion bermuatan positif (Kation)
dan unsur bukan logam sebagian besar membentuk ion bermuatan negatif (Anion).
Sebagai contohnya, perhatikan gambar berikut ini, yang merupakan gambar dari anion dan kation:
Atom-atom dalam keadaan netral mengandung muatan positif dan
negatif yang sama jumlahnya. Muatan ion dapat diperkirakan dari letak unsur
dalam sistem periodik.
Ion logam alkali (IA) selalu membentuk ion-ion bermuatan
positif satu, misalnya ion litium (Li+), ion natrium (Na+),
dan ion kalium ((K+). Ion-ion logam alkali tanah (IIA) memiliki
muatan positif dua, misalnya ion kalsium (Ca2+), dan magnesium (Mg2+).
Ion-ion dari unsur golongan halogen (VIIA) selalu bermuatan
negatif satu, yaitu ion fluorida (F-), ion klorida (Cl-),
ion bromida (Br-), dan ion iodida (I-). Ion-ion dari
golongan VIA membentuk ion bermuatan negatif dua, seperti oksigen
membentuk oksida (O2-) atau belerang membentuk sulfida (S2-).
Dari golongan VA, unsur nitrogen membentuk nitrida (N3-).
Ion-ion diatas berasal dari satu buah unsur (monoatom).
Ion juga terdapat dari gabungan dua atau lebih atom unsur yang berbeda (poliatom).
Misalnya, ion sulfat (SO42-), ion nitrat (NO3-),
ion asetat (CH3COO-), ion ammonium (NH4+),
dan ion hidroksil (OH-).
Jumlah muatan listrik dalam suatu senyawa yang tersusun atas
ion positif dan negatif adalah netral. Contohnya NaCl.
Sebagai contohnya, perhatikan gambar berikut ini:
Ion-ion yang bermuatan memiliki gaya tarik listrik yang
kuat. Ion-ion yang bermuatan positif (kation) berikatan dengan ion bermuatan
negatif (anion) melalui ikatan ion (ikatan kimia yang terjadi karena
gaya tarik listrik) dan membentuk senyawa ion (senyawa yang terbentuk
karena adanya ikatan ion).
Senyawa yang tersusun atas ion-ion tidak membentuk molekul
melainkan kisi kristal. Dalam suatu kisi kristal, ion-ion yang saling
berlawanan tersusun dengan susunan antarion tertentu. Kuatnya ikatan antar ion
dapat menjelaskan mengapa garam-garam umumnya memiliki titik leleh dan titik
didih yang tinggi daripadda zat-zat yang partikel terkecilnya adalah molekul.
Selanjutnya, berikut ini merupakan video pembelajaran tentang ion, silahkan untuk disimak:
0 komentar:
Posting Komentar