1.
ZAT ADITIF DALAM MAKANAN
Di pasaran kita dapat dengan mudah
menemukan makanan atau minuman yang berwarna-warni dan beraneka rasa. Kandungan
bahan tambahan pada makanan/minuman tersebut dapat dilihat dari label kemasan
yang ada. Bahan tambahan itu diberi nama huruf awal “E”, seperti E101
(Riboflavin), E123 (Amaran), E211 (natrium Benzoat), E249 (Kalium Nitrit), dan
E322 (Lesitin). Bahan-bahan tambahan itu disebut sebagai bahan aditif.
Bahan aditif adalah bahan yang dengan
sengaja atau tidak sengaja ditambahkan ke dalam makanan atau minuman untuk
memperbaiki warna, cita rasa, ketahanan, atau memperbaiki tampilan. Bahan
aditif bisa berupa zat pewarna, pemanis, pengawet, maupun penyedap rasa.
Berdasarkan bahannya, kita dapat
membedakan zat aditif tersebut menjadi dua yaitu:
1.
Zat
Aditif Alami
Zat adatif alami merupakan zat aditif
yang bisa diperoleh dari alam, seperti daun salam, daun pandan, kunyit, jahe,
gula aren, dan asam.
2.
Zat
Aditif Buatan (Sintetis)
Zat aditif buatan merupakan zat yang
dibuat dengan serangkaian proses kimia. Zat yang diperoleh dari proses kimia
ini jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan efek yang negatif
terhadap kesehatan tubuh.
Beberapa zat yang termasuk ke dalam
zat aditif buatan di antaranya formalin, Monosodium Glutamat (MSG), formalin,
dan sakarin. Biasanya, zat aditif buatan lebih berbahaya bagi kesehatan jika
dibandingkan dengan zat aditif alami. Karena pada proses pembuatan zat aditif
buatan memerlukan serangkaian proses kimia yang terkadang berlangsung tidak
sempurna sehingga dapat memberikan dampak negatif terhadap tubuh konsumen.
Beberapa fungsi dari zat aditif yang ditambahkan pada makanan di antaranya:
a.
meningkatkan
kandungan gizi pada makanan.
b.
menjaga
kualitas dan tekstur makanan sehingga tetap terlihat segar.
c.
menjaga
agar makanan dapat tahan lama.
d.
memberikan
warna pada bahan makanan sehingga terlihat menarik.
e.
memberikan
rasa sedap pada makanan.
f.
memberikan
aroma yang khas pada makanan
A.
Jenis
Zat Aditif dalam produk makanan
Beberapa jenis zat aditif yang sering
kita temukan dalam produk-produk makanan, yaitu:
1.
Pewarna
Pewarna merupakan zat yang dapat
memberi warna pada makanan dan memberikan tampilan yang menarik dalam
penyajiannya. Kecenderungan manusia menyukai makanan dengan tampilan yang
menarik menyebabkan banyak orang menggunakan zat aditif sebagai pewarna
makanan. Namun, terkadang ada orang yang menggunakan pewarna yang berbahaya
sebagai campuran makanan.
2.
Penyedap
Rasa dan Aroma serta Penguat Rasa
Penyedap rasa ada yang bersifat alami
dan buatan. Penyedap rasa alami diperoleh dari berbagai tanaman rempah-rempah,
seperti kayu manis, serai, ketumbar, jahe, merica, lada, pala, dan daun salam.
Penyedap rasa sintetik yang sering digunakan adalah Monosodium Glutamat (MSG)
yang biasanya lebih dikenal dengan nama vetsin. Penggunaan MSG masih aman untuk
dikonsumsi. Tapi, jika kita mengkonsumsinya secara berlebihan, maka dapat
menimbulkan penyakit Chinese Restaurant Syndrome yang dapat menyebabkan tubuh
mudah lelah, pusing kepala, atau sesak napas.
3.
Pengawet
Pengawet merupakan bahan yang sering
digunakan untuk mengawetkan makanan supaya dapat bertahan dalam jangka waktu
yang lama. Pengawet dapat menghambat mikroorganisme untuk menguraikan makanan
sehingga tidak mudah membusuk dalam jangka waktu tertentu. Pengawet makanan ada
dua jenis, yaitu pengawet alami dan pengawet buatan. Pengawet alami dapat
berupa gula dan garam.
4.
Pemanis
Pemanis adalah zat yang ditambahkan
kepada makanan atau minuman sehingga menimbulkan rasa manis. Bahan pemanis ini
terdiri dari dua jenis, yaitu pemanis alami dan pemanis buatan. Pemanis alami
disebut sukrosa yang dapat diperoleh dari olahan gula tebu, gula aren, dan gula
merah. Sedangkan, pemanis buatan berupa zat kimia yang dapat ditambahkan kepada
makanan untuk menimbulkan rasa manis pada makanan.
5.
Anti
Oksidan
Anti oksidan merupakan suatu zat
aditif pada makanan berupa senyawa yang mudah teroksidasi. Banyak produk
makanan dalam kemasan kaleng yang menggunakan anti oksidan. Beberapa jenis zat
anti oksidan yang digunakan dalam pengolahan makanan, di antaranya asam
askorbat dan butilhidroksianisol (BHA). Asam askorbat digunakan pada pengolahan
daging dan buah kalengan. Sedangkan, butilhid-roksianisol (BHA) digunakan untuk
kemasan makanan.
B.
Dampak
Penggunaan Zat Aditif
1.
Dampak
Positif
Berbagai macam penyakit dapat muncul
dari kebiasaan manusia mengkonsumsi makan yang kurang memperhatikan
keseimbangan gizi. Misalnya, penyakit gondok yang berupa pembengkakan kelenjar
pada leher. Penyakit gondok disebabkan karena tubuh kurang mendapatkan zat
iodin. Penyakit gondok dapat dicegah dengan mengkonsumsi bahan makanan yang
mengandung zat iodin. Zat iodin dapat kita peroleh dari garam dapur yang biasa
digunakan untuk memberikan rasa asin pada makanan. Selain penyakit gondok,
kekurangan iodin dapat pula menyebabkan penyakit kretinisme (kekerdilan).
Orang yang memiliki penyakit diabetes
melitus (kencing manis) perlu menjaga kestabilan kadar gula dalam darahnya.
Penyakit ini dapat disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat. Untuk menjaga
kestabilan kadar gula dalam darah, bagi penderita diabetes melitus disarankan
untuk mengkonsumsi sakarin (pemanis buatan) sebagai pengganti gula.
Kekurangan konsumsi makanan yang
mengandung vitamin dapat menimbulkan berbagai penyakit pada manusia, misalnya
penyakit Xerophtalmia. Penyakit Xerophtalmia merupakan penyakit yang menyerang
mata, yaitu terjadinya kerusakan pada kornea mata. Penyakit ini jika tidak
diatasi dapat menimbulkan kebutaan. Untuk menghindari penyakit Xerophtalmia, perlu
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A.
2.
Dampak
Negatif
Ikan sarden dalam kemasan kaleng dapat
bertahan berbulan-bulan, bahkan hingga satu tahun lamanya tanpa mengalami
pembusukan. Ikan sarden tersebut dapat bertahan lama setelah ditambahkan zat
pengawet pada proses produksi makanan tersebut. Namun, bahan makanan yang
menggunakan zat pengawet tidak dapat dikonsumsi setelah melewati masa
kadaluarsa. Beberapa zat aditif yang berdampak negatif terhadap orang yang
mengkonsumsinya adalah sebagai berikut:
a.
Boraks
dan formalin yang digunakan sebagai pengawet makanan jika dikonsumsi secara
terus-menerus dapat mengganggu fungsi organ pencernaan.
b.
CFC
dan tetrazine yang digunakan sebagai zat pewarna dapat merusak organ hati dan
ginjal.
c.
Siklamat,
Sakarin, aspartam, sorbitol, neotam dan sakarin yang digunakan sebagai zat
pemanis dapat menyebabkan penyakit kanker.
d.
Penggunaan
Monosodium Glutamat (MSG) sebagai bahan penyedap dapat menimbulkan kerusakan
pada jaringan saraf.
2.
ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA
Yaitu zat yang dapat mengakibatkan efek adiksi
(kecanduan) pada penggunanya. Berdasarkan effek yang ditimbulkannya napza dapat digolongkan dalam
3 golongan, yaitu :
1. Zat-zat Stimulan
Stimulan adalah zat
yang merangsang sistim saraf pusat sehingga mempercepat proses-proses dalam
tubuh, seperti meningkatnya detak jantung, pernapasan dan tekanan darah.
Stimulan dapat membuat orang lebih siaga dan menyembunyikan kelelahan.
Contohnya : Kafein, Nikotin, Kokain, dan Amfetamin.
2. Zat-zat Depresan
Depresan adalah zat yang dapat mengakibatkan aksi
kebalikan dari stimulan, yaitu :
·
Menurunnya
kesadaran terhadap dunia luar dan menidurkan,
·
Memperlambat
proses tubuh dan otak, seperti menurunkan tekanan darah, suhu tubuh, detak
jantung, dan kontraksi otot.
·
Digunakan
dalam bidang kedokteran untuk terapi insomia (sulit tidur) dan ketegangan (stress).
Contohnya : Alkohol dan Obat-obat penenang
seperti valium dan
barbiturat
3.
Zat Halusinogen
Halusinogen adalah
zat yang dapat mempengaruhi sistim saraf dan menyebabkan timbulnya halusinasi
(khayalan). Pengguna zat ini mendengar dan melihat sesuatu yang sebenarnya
tidak nyata. Contohnya : LSD (Lysergic Acid Diethylamide)
A. BERBAGAI JENIS ZAT ADIKTIF
DAN DAMPAKNYA
1.
ROKOK
Tembakau mengandung suatu senyawa proaktif yang disebut nikotin. Nikotin berasal dari nama Jean Nicot, orang yang
memperkenalkan manfaat nikotin dalam bidang medis.
Sumber : http://www.unisza.edu.my/
Efek negatif dari beberapa bahan kimia yang berasal dari
rokok antara lain:
a.
Karbon monoksida (CO)
·
Zat
ini merupakan gas yang sangat beracun.
·
Gas
karbon monoksida mudah terikat pada hemoglobin, sehingga mengurangi kemampuan
darah mengikat oksigen dan membuat jantung akan bekerja lebih keras.
·
Keracunan
gas CO dapat menyebabkan kematian.
b.
PAH,
dapat menyebabkan ganker.
c.
Tar dan resin
·
Suatu
cairan berwarna kuning kecoklatan.Keduanya dapat menumpuk dan mengganggu kerja
paru-paru.
·
Sekitar
30 jenis senyawa yang terdapat dalam tar dapat menyebabkan kanker.
·
Tar
dan resin juga dapat membuat sistim pernapasan teriritasi, sehingga sesak
napas.
d.
Nikotin
·
Bersifat
racun. Zat inilah yang menyebabkan adiksi dalam rokok.
·
Nikotin
dapat menstimulan susunan saraf pusat.
·
Kadar
nikotin dalam sebatang rokok berkisar antara 1% sampai 4%.Sedangkan kadar
nikotin yang masuk ke paru-parau sekitar 0,25 mg dari setiap batang rokok yang
di hisap.
·
Dosis
fatal nikotin pada manusia adalah 60 mg.
2.
ALKOHOL
Alkohol mempunyai
nama kimia etanol,
sudah dikenal manusia ribuan tahun yang lalu, dan merupakan bagian dari
kehidupan sehari-hari pada berbagai budaya tertentu. Di Indonesia dikenal beberapa minuman lokal yang
beralkohol seperti, brem, tuak dan ciu.
Ada 2 sistim
pembuatan alkohol, yaitu:
a. Dengan sistim peragian(fermentasi),menghasilkan kadar
alkohol hingga 14 %.
b. Dengan sistim penyulingan, dapat menghasilkan kadar
yang lebih tinggi.
Selain ke 2 cara itu,
alkohol juga dapat dibuat dari senyawa etana, yaitu suatu produk minyak bumi. Menurut peraturan
pemerintah (Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan), minuman keras ada 3
golongan, berdasarkan kadar alkohol yang dikandungnya :
a.
Golongan
A : kadar alkohol 1 – 5 %, misalnya bir.
b.
Golongan
B : kadar alkohol 5 – 20 %, misalnya
anggur.
c.
Golongan
C : kadar alkohol 20 – 45%, misalnya wiskey dan vodka.
Efek Negatif dan Pengaruh Minuman Keras Terhadap Peminum
a.
Alkohol
dalam jumlah sedikit, mula-mula menekan pusat pengendalian diri, sehingga rasa
malu peminum akan berkurang,lebih berani berbicara, merasa santai dan tidak
merasakan kecemasan.
b.
Dalam
jumlah banyak, peminum akan sempoyongan, berbicara pelo dan kemampuan menilai
sesuatu akan berkurang untuk sementara waktu.
c.
Dalam
jumlah yang melampaui batas ketahanan tubuh, dapat meyebabkan koma dan
kematian.
d.
Jika
dikonsumsi dalam jangka panjang dapat megakibatkan ketergantungan dan
menimbulkan kerusakan pada organ-organ vital tubuh dan gangguan jiwa tertentu.
e.
Banyak
kecelakaan lalu lintas dan tindak kriminal terjadi dibawah pengaruh alkohol.
Hal ini terjadi karena etanol menyebabkan kecermatan penglihatan berkurang,
kemampuan membedakan waktu terganggu, koordinasi gerakan tubuh terganggu,
respon lebih lamban, sementara sikap nekat bertambah.
3.
NARKOTIKA
a.
Opium, adalah nama golongan zat yang memiliki khasiat :
Sumber : http://mediabelajaronline.blogspot.com
1)
Menekan
pernapasan
2)
Dalam
bidang kedokteran dimanfaatkan sebagai analgesic (penghilang rasa nyeri).
3)
Bersifat
hipnotik ( menidurkan ) dan euforik (
menimbulkan rasa gembira).
b.
Ganja ( mariyuana )
Ganja diperoleh dari
tanaman cannabis sativa atau cannabis indica, sejenis
tanaman perdu dengan bentuk daun seperti daun singkong. Ganja mengandung zat psikoaktif , yaitu zat yang dapat mempengaruhi mental,
emosi dan tingkah laku orang yang memakainya.
Kadar psikoaktif
tertinggi terdapat pada pucuk tanaman yang sedang berbunga.Akan tetapi, dengan
kadar yang lebih rendah juga terdapat pada daun dan rantingnya. Diseluruh dunia terdapat lebih dari 100 species
(jenis) tanaman ini, yang tumbuh di daerah tropis dan subtropics. Di Indonesia
banyak tumbuh di wilayah utara pulau Sumatra. Kekuatan zat psikoaktif pada tiap spicies
tidak sama, tergantung pada tempat tumbuh, iklim, serta waktu ketika
dipetik.Kadar tertinggi dapat mencapai 5%. Akan tetapi dengan cara penanaman tertentu,
kadarnya dapat mencapai 10%.
Dari ganja dapat
diperoleh hashish, yaitu
getah tanaman ganja yang dikeringkan dan dibentuk berupa lempengan .Kadar zat
psikoaktif dalam hashish dapat mencapai 15 – 30%.
c.
Kokain
Kokain berasal dari
tanaman koka ( Erythroxylum coca) yang tumbuh di Bolivia dan Peru
pada lereng-lereng pegunungan Andes, di Amerika Selatan. Dalam bidang kedokteran, dulu kokain digunakan sebagai
obat bius (anestesi) local, tetapi sekarang tidak digunakan lagi.
Zat kokain pada
tanaman koka dipisahkan dari daunnya, sehingga didapat suatu kristal berwarna
putih. Penyalah gunaan
pemakaiannya dapat dengan cara ditelan, disedot melalui hidung, disuntik atau
dihisap melalui rokok. Kokain
tergolong stimulan susunan saraf pusat. Pada dosis rendah, dapat melambatkan denyut jantung,
tetapi pada dosis tinggi dapat meningkatkan denyut jantung sehingga tekanan
darah naik.
Penyalah gunaan
pemakaian kokain, dapat menimbulkan :
·
Eksitasi ( perasaan senang sekali).
·
Kesadaran
yang berkabut.
·
Pernapasan
tidak teratur, kejang dan tremor.
·
Pupil
melebar, denyut nadi bertambah cepat, tekana darah naik ,rasa cemas dan
ketakutan
·
Kokain
dimetabolisasi secara cepat oleh hati, sehingga toletansi cepat terjadi.
4.
SEDATIVA (PENENANG) DAN HIPNOTIKA (PENIDUR)
Sedativa dan
hipnotika adalah golongan zat yang dapat memberi efek menenangkan dan kantuk. Ada berbagai zat yang dimasukkan ke dalam
golongan sedative dan hipnotika, diantaranya adalah :
a.
Asam Barbiturat
Merupakan suatu asam
urat, yang pertama kali disintesa oleh Adolf von Bayer. Penemuan zat ini bertepatan dengan
hari peringatan santa Barbara, sehingga namanya menjadi Asam Barbituran. Singkatan dari Barbara dan asam urat.
Barbiturat tergolong
depresan susunan saraf pusat.Dalam dosis kecil memberi efek menenagkan,
sedangkan dalam dosis besar dapat menginduksi tidur. Pada dosis tinggi selain memberi efek sedasi
(menenangkan), dapat pula menghambat pernapasan, menimbulkan komplikasi
jantung, tidur, koma bahkan
kematian.Barbiturat banyak disalahgunakan dengan nama pil koplo.
b.
Benzodiazepin
Obat ini dalam
kedokteran digunakan untuk mengatasi anxietas (rasa cemas), ketegangan, anti kejang atau
untuk menimbulkan efek sedasi. Dosis
mematikannya tinggi sehingga relative lebih aman dari pada sedative dan
hipnotika yang lain. Akan tetapi
penggunaan dalam jangka panjang dapat menimbulkan toleransi, ketergantungan
fisik, dan gejala putus asa. Benzodiazepin yang sering disalah gunakan antara
lain : Nitrazapam (misalnya dumolid, mogadon), Diazepam ( misalnya valium dan
pil BK), Bromazepam, Flunitrazepam.
5.
AMFETAMIN
Akhir abad ke 19,
para ahli farmasi berhasil menemukan struktur kimia epinefrin (adrenalin), yaitu
suatu zat yang secara alami sudah ada dalam tubuh untuk menghadapi stress dalam
hidup.Setelah penemuan tersebut, ratusan zat yang berkhasiat mirip diantaranya
amfetamin, berhasil disintesa. Beberapa
diantaranya dimanfaatkan dalam bidang kedokteran,tetapi lebih banyak yang
disalahgunakan
Amfetamin juga
dikenal dengan nama speed,
uppers, whiz atau sulfat. Contoh obat-obat penenang yang mengandung amfetamin
adalah Ecstacy dan shabu-shabu (SS). Bila dipakai
terus-menerus, amfetamin dapat menimbulkan ketergantungan fisik dengan gejala
rasa lelah, apatis ( sikap tak peduli), depresi, rasa nyeri pada seluruh tubuh,
gerakan motorik lamban, hipersomnia (tidur terus) dan banyak mimpi.
6.
HALUSINOGEN
Halusinogen
adalah zat-zat yang dapat mengubah persepsi (pandangan), pikiran
dan perasaan seseorang, serta menimbulkan halusinasi (khayalan). Sebagian zat tersebut merupakan sintetik, misalnya LSD (Lysergic
Acid Diethylamide), yaitu zat yang sangat kuat dan paling sering
disalah gunakan. Sementara yang alami misalnya :
·
Ololiukui, yaitu suatu ramuan yang dipakai suku Indian
dalam upacara ibadah untuk berkomunikasi dengan Tuhannya .
·
Kohoba,yaitu
serbuk yang disedot penduduk Haiti dalam aktivitas
social mereka.
Halusinogen dapat
menyebabkan orang melakukan tindakan yang tidak rasional, misalnya melompat dari gedung tinggi (bunuh diri)
7.
INHALANSIA DAN SOLVEN
Zat yuang
digolongkan inhalansia dan solven meliputu, meliputi
berbagai senyawa organic yang berupa gas atau pelarut yang mudah menguap.zaat
ini banyak terdapat pada barang-barang keperluan rumah tangga dan kantor,
contohnya: Pelarut yang terdapat dalam lem/perekat, Khloroform, Freon, Aseton
dan bensin.
8.
KAFEIN
Kafein adalah zat
psikoaktif yang terdapat dalam tanaman kopi, daun teh dan coklat. Zat kafein
terbanyak terdapat pada kopi. Biji
kering kopi robusta misalnya mengandung 2% – 2,5% kafein. Kafein juga terdapat dalam minuman ringan dan
berbagai obat tertentu. Kafein
dapat meningkatkan gairah dan kesiagaan, tetapi juga dapat menimbulkan
kecemasan (anxietas)
B. DAMPAK PENYALAH GUNAAN
NARKOBA
1.
Masalah Pribadi
a.
Masalah
fisik
Narkoba merusak fungsi organ-organ tubuh pemakainya.
b.
Masalah hukum
Kasus yang terkait narkoba, mulai dari
pemakai, pengedar, produsen dan siapa saja yang berperan pada peredaran
narkoba diancam dengan hukuman yang sangat berat sampai hukuman mati.
c.
Masalah Psikologis dan kecerdasan
Narkoba menurunkan kecerdasan, karena zat-zat
tersebut mengakibatkan kerusakan pada otak dan sistim saraf. Seorang pecandu akan kehilamngan sebagian dari
kemampuan intelektualnya.
2.
Masalah keluarga
Suatu keluarga yang salah satu anggotanya menjadi
pecandu narkoba akan menghadapi berbagai masalah, baik masalah ekonomi,psikologis
maupun sosial. Seorang pecandu akan
merongrong keluarga dan berusaha dengan cara apa saja agar mendapatkan uang
untuk memperoleh narkoba. Keluarga menjadi terganggu dan malu terhadap
lingkungan.
3.
Masalah masyarakat
Meski bersimpati,namun tidak banyak yang bisa
dilakukan masyarakat, sehingga cenderung menjauh karena takut tertular. Adanya
pecandu dalam masyarakat, kehadirannya menjadi amat meresahkan, karena banyak
menimbulkan masalah sosial antara pemakai dan masyarakat disekitarnya. Seorang
pecandu dapat menggunakan segala cara untuk memperoleh obat, termasuk mencuri
dan tindakan kriminal lainnya.
4.
Masalah Negara
Negara sangat dirugikan oleh narkoba, karena akan
kehilangan generasi penerus bangsa sehingga tidak dapat bersaing dengan negara
lain untuk kemajaun bangsa dan negaranya sendiri.Jika generasi penerus bangsa
ini banyak yang rusak,tinggal tunggu kehancurannya.
Ini baru betul, mohon ijin digunakan sebagai referensi untuk penyusunan buku pelajaran muatan lokal pendidikan lingkungan hidup di dinas pendidikan kota batu non profit. Terima kasih semoga ilmunya lebih bermanfaat.
BalasHapus