1. PENGERTIAN PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan
global adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan
bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0,74+- 0,180C
(1,33+_0,320F) selama seratus tahun terkahir, In tergovernmental Panel Climate
Change (IPPC) menyimpulkan bahwa, “ sebagian besar peningkatan temperature
rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh
meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui
efek rumah kaca.
Meningkatnya
suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti
naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang
ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi (turunnya air dari
atmosfer, misal hujan, salju). Akibat – akibat pemanasan global yang lain
adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai
jenis hewan. Sebagian besar pemerintahan negar-negara di dunia telah
menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada penguraian
emisi gas-gas rumah kaca.
2. PENYEBAB DAN MEKANISME PEMANASAN GLOBAL
Segala
sumber energy yang terdapat dibumi berasal dari matahari. Sebagian besar energy
tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika
energy ini mengenai permukaan bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang
menghangatkan bumi. Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan
kembali sisanya. Sebagian dari panas ini memantul sebagai radiasi inframerah
gelombang panjang ke angkasa luar. Namun , sebagian lagi tetap terperangkap di
atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca, antara lain uap air, karbon
dioksida, dan metana yang menjai perangkap gelombang radiasi ini. Gas – gai ini
menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bui dan
akibatnya panas tersebut akan tersimpan dipermukaan bumi. Hali tersebut terjadi
berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Gas-gas
tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca (green house). Dengan
makinmeningkatnya konsentrasi gas-gas ini diatmosfer, makin banyak panas yang
terperangkap dibawahnya. Sebenarnya , efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan
oleh segala makhluk hidup yang ada dibumi, karena tanpanya, planet ini akan
menjadi sangat dingin. Dengan temperature rata-rata sebesar 150C (590F), bumi
sebenarnya telah lebih panas 330C (590F) dengan efek rumah kaca (tananya suhu
bumi hanya -180C sehingga es akan menutupi sluru permukaan bumi). Akan tetapi
saat ini jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, sehingga
mengakibatkan terjadinya pemanasan global.
3. PENGERTIAN GAS RUMAH KACA
Atmosfer
bumi terdiri atas bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda. Kelompok
gas yang menjaga suhu oermukaan bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah
“gas rumah kaca”.
Disebut
gas rumah kaca karena system kerja gas-gas tersebut diatmosfer bumi mirip
dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya
agar suhu didalam rumah kaca tetap hangat. Dengan begitu, tanaman di dalamnya
pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahri yang cukup.
Contributor
terbesar pemanasan global saat ini adalah karbon dioksida (CO2), metana (CH4),
Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan
oendingin ruangan (CFC). Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan global
yang berbeda-beda.
Beberapa
gas menghasilkan efek pemanasan lebih parah dari CO2. contoh sebuah molekul
metan menghasilkan efek pemmasanan 23 kali dari molekul co2. Molekul NO
menghasilkan efek pemanasan sampai 300 kali dari molekul CO2. Gas-gas lain
seperti chlorofluorocarbons (CFC) ada yang menghasilkan efek pemanasan hingga
ribuan kali dari CO2.
Gas
rumah kaca
|
Sumber
|
Karbondioksida
(CO2)
|
Pembakaran
bahan bakar fosil disektor energy, industry, transportasi, deforestasi,
pertanian.
|
Metana
(CH4)
|
Pertanian,
perubahan tata lahan, pembakaran biomassa, tempat pembuangan akhir sampah
|
Nitroksida
(N2O)
|
Pembakaran
bahan bakar fosil, industry, pertanian
|
Hdrofluorokarbon
(HFC)
|
Industry
manufaktur, industry pendingin (Freon),penggunaan aerosol
|
Perfluorokarbon
(PFC)
|
Industry
manufaktur, industry pendingin (Freon),penggunaan aerosol
|
Sulfurheksaflurida
(SF6)
|
Transmisi
listrik, manufaktur, industry pendingin (freon), penggunaan aorosol
|
4. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL
a. Mencairnya es di kutub
Pemanasan
global berdampak langsung pada terus mencairnya es didaerah Kutub Utara dan
Kutub Selatan. Es di Greenland yang telah mencair hamper 9 juta ton. Volume es
di Arktik pada musim panas 2007 hanya tinggal setengah dari yang ada 4 tahun
sebelumnya! Baru-baru ini sebuah fenomena alam kembali menunjukkan betapa
seriusnya kondisi ini. Pada tanggal 6 Maret 2008, sebuah bongkahan es seluas
414 kilometer persegi (hampir 1,5 kali luas kota Surabaya) di Antartika runtuh.
b. Meningkatnya level permukaan laut
Mencairnya es di Kutub Utara dan Kutub Selatan berdampak langsung
pada naiknya level permukaan air laut. Para ahli memperkirakan apabila seluruh
Greenland mencair, level permukaan laut akan naik sampai dengan 7 meter! Cukup
untuk menenggelamkan seluruh pantai, pelabuhan, dan dataran rendah di seluruh
dunia.
c. Perubahan iklim yang ekstrim
Pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi
sehingga menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di tempat yang
lain. Topan dan badai tropis baru akan bermunculan dengan kecenderungan makin
lama makin kuat.
Kamu tentu menyadari betapa panasnya suhu di sekitar
kamu belakangan ini. Kamu juga dapat melihat betapa tidak dapat diprediksinya
kedatangan musim hujan ataupun kemarau yang mengakibatkan kerugian bagi petani
karena musim tanam yang seharusnya dilakukan pada musim kemarau ternyata malah
hujan. Kamu juga dapat mencermati kasus-kasus badai ekstrim yang belum pernah
melanda wilayahwilayah tertentu di Indonesia. Tahun-tahun belakangan ini kita
makin sering dilanda badai-badai.
Pemanasan global mengakibatkan gelombang panas menjadi makin
sering terjadi dan makin kuat. Gelombang panas ini juga menyebabkan kekeringan
parah dan kegagalan panen merata. Melalui pengamatan dan dari apa yang kamu
rasakan sehari-harinya, kamu dapat juga merasakan betapa panasnya suhu di
sekitarmu. Perhatikan seberapa sering kamu mendengar ataupun mungkin
mengucapkan sendiri kata-kata seperti: “Panas sekali ya hari ini!”
e. Habisnya gletser sebagai sumber air bersih
Mencairnya gletser-gletser dunia mengancam ketersediaan air bersih
dan pada jangka panjang akan turut menyumbang peningkatan level air laut dunia.
Gletsergletser dunia saat ini mencair hingga titik yang mengkhawatirkan! NASA
mencatat bahwa sejak tahun 1960 hingga 2005 saja, jumlah gletser-gletser di
berbagai belahan dunia yang hilang tidak kurang dari 8.000 m3! Para ilmuwan
NASA kini telah menyadari bahwa cairnya gletser, cairnya es di kedua kutub
bumi, meningkatnya temperature bumi secara global, hingga meningkatnya level
air laut merupakan bukti-bukti bahwa planet bumi sedang terus memanas. Dan
dipastikan bahwa umat manusialah yang bertanggung jawab untuk hal ini.
5. KALOR DAN PERPINDAHANNYA
Energi panas yang berpindah
dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah disebut
kalor. Apa satuan kalor? Sebagai bentuk energi,dalam SI kalor bersatuan Joule
(J). Satuan kalor yang populer (sering digunakan dibidang gizi) adalah kalori
dan kilokalori.
Perpindahan Kalor :
a. Perpindahan Kalor secara Konduksi
Saat kamu menyetrika, setrika yang panas bersentuhan dengan kain
yang kamu setrika. Kalor berpindah dari setrika ke kain. Perpindahan kalor
seperti inidisebut konduksi. Perhatikan mekanisme perpindahan kalor secara
konduksi pada gambar berikut:
Konduksi merupakan perpindahan panas melalui bahan tanpa disertai
perpindahan partikel-partikel bahan tersebut.
Benda yang jenisnya berbeda memiliki kemampuan menghantarkan panas
secara konduksi (konduktivitas) yang berbeda pula. Bahan yang mampu
menghantarkan panas dengan baik disebut konduktor. Konduktor buruk disebut
isolator. Seperti hasil percobaanmu, logam termasuk konduktor. Kayu dan plastik
termasuk isolator. Berbagai peralatan rumah tangga memanfaatkan sifat
konduktivitas bahan.
b. Perpindahan kalor secara konveksi
Air merupakan konduktor yang buruk. Namun, ketika air bagian bawah
dipanaskan, ternyata air bagian atas juga ikut panas. Berarti, ada cara
perpindahan panas yang lain pada air tersebut, yaitu konveksi. Saat air bagian
bawah mendapatkan kalor dari pemanas, air memuai sehingga menjadi lebih ringan
dan bergerak naik dan digantikan dengan air dingin dari bagian atas. Dengan
cara ini, panas dari air bagian bawah berpindah bersama aliran air menuju
bagian atas. Proses ini disebut konveksi. Pola aliran air membentuk arus
konveksi.
Saat air bagian bawah mendapatkan
kalor dari pemanas, air memuai sehingga menjadi lebih ringan dan bergerak naik
dan digantikan dengan air dingin dari bagian atas. Dengan cara ini, panas dari
air bagian bawah berpindah bersama aliran air menuju bagian atas. Proses ini
disebut konveksi. Pola aliran air membentuk arus konveksi.
0 komentar:
Posting Komentar