Listrik
statis (electrostatic)
membahas muatan listrik yang berada dalam keadaan diam (statis). Listrik
statis dapat menjelaskan bagaimana sebuah penggaris yang telah digosok-gosokkan
ke rambut dapat menarik potongan-potongan kecil kertas. Gejala tarik menarik
antara dua buah benda seperti penggaris plastik dan potongan kecil kertas dapat
dijelaskan menggunakan konsep muatan listrik.
Berdasarkan
konsep muatan listrik, ada dua macam muatan listrik, yaitu muatan positif dan
muatan negatif. Muatan listrik timbul karena adanya elektron yang dapat
berpindah dari satu benda ke benda yang lain. Benda yang kekurangan elektron
dikatakan bermuatan positif, sedangkan benda yang kelebihan elektron dikatakan
bermuatan negatif. Elektron merupakan muatan dasar yang menentukan sifat
listrik suatu benda.
1)
Struktur Atom
Atom merupakan bagian terkecil dari suatu unsur. Atom
berasal dari kata atomos yang berarti tidak dapat dibagi-bagi lagi.
Beberapa ilmuwan yang menyelidiki dan mengamati tentang atom adalah sebagai
berikut.
a)
Demokritus (460 – 370 SM)
Demokritus menyatakan bahwa atom merupakan partikel
terkecil yang menyusun suatu zat yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.
b)
John Dalton (1766 – 1844)
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan teori
atomnya seperti berikut.
-
Atom merupakan bagian terkecil yang tidak dapat
dibagi-bagi lagi.
-
Atom suatu unsur tidak dapat berubah menjadi atom
unsur lain.
-
Dua atom atau lebih akan membentuk molekul.
-
Atom suatu unsur semuanya serupa.
c)
J.J. Thomson (1856 – 1940)
Model atom menurut J.J. Thomson adalah sebagai
berikut.
-
Atom merupakan bola pejal yang terdiri atas muatan
positif (poton) dan muatan negatif (elektron).
-
Proton dan elektron tersebar merata di seluruh atom.
-
Atom akan bersifat netral jika jumlah muatan proton
sama dengan jumlah muatan elektron.
d)
Ernest Rutherford (1871 – 1937)
Model atom menurut Rutherford adalah sebagai berikut.
-
Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif.
-
Elektron-elektron mengelilingi inti atom seperti
planet-planet dalam tata surya.
-
Atom bersifat netral karena muatan inti sama dengan jumlah
muatan elektronnya.
-
Inti atom dan elektron saling tarik dengan gaya inti
yang sama sehingga elektron tetap berada dalam lintasannya.
Gambar 1.
Struktur Atom
2)
Istilah-istilah yang Berkaitan dengan Atom
a)
Proton adalah partikel atom yang bermuatan positif.
b)
Elektron adalah partikel atom yang bermuatan negatif.
c)
Neutron adalah partikel atom yang netral (tidak
bermuatan positif maupun bermuatan negatif).
d)
Inti Atom atau nukleus adalah partikel gabungan dari
proton dan neutron yang terletak di bagian tengah atom.
Gambar 2.
(a) Atom bermuatan netral, (b) Atom bermuatan negatif,
(c) Atom bermuatan positif
a. Gaya
listrik
Gaya coulomb atau gaya listrik yang
timbul antara benda-benda yang bermuatan listrik dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu sebanding besar muatan
listrik dari tiap-tiap benda dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antara
benda-benda bermuatan listrik tersebut.
Gambar 3. Gaya coulomb antara dua bermuatan listrik
Jika benda A memiliki muatan q1 dan benda B memiliki
muatan q2 dan benda A dan benda B berjarak r satu sama
lain, gaya listrik yang timbul di antara kedua muatan tersebut dapat dituliskan
sebagai berikut
Dimana : F adalah gaya listrik atau gaya coulomb dalam satuan newton
k adalah konstanta kesebandingan yang besarnya 9 x 109 N m2
C–2 muatan q dihitung dalam satuan coulomb (C).
Gaya listrik merupakan besaran vektor sehingga operasi penjumlahan antara
dua gaya atau lebih harus menggunakan konsep vektor, yaitu sesuai dengan arah
dari masing-masing gaya. Secara umum, penjumlahan vektor atau resultan dari dua
gaya listrik F1 dan F2 adalah sebagai
berikut.
i.
Untuk dua gaya yang searah maka resultan gaya sama
dengan penjumlahan dari kedua gaya tersebut. Adapun, untuk dua gaya yang saling
berlawanan, resultan gaya sama dengan selisih dari kedua gaya.
R = F1
+ F2 dan R = F1 – F2
ii.
Untuk dua gaya yang saling tegak lurus, besar resultan
gayanya adalah
iii.
Untuk dua gaya yang membentuk sudut θ satu sama
lain, resultan gayanya dituliskan sebagai berikut :
Untuk penjumlahan lebih dari dua gaya, perhitungannya dapat menggunakan
metode analitis (lihat pembahasan tentang analisis vektor).
b. Muatan
listrik
Suatu
benda dikatakan bermuatan listrik apabila kelebihan atau kekurangan elektron
dalam atomnya. Benda yang kekurangan elektron akan bermuatan positif, sedangkan benda yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Atom yang bermuatan
positif atau negatif disebut ion. Ion dibedakan menjadi dua, yaitu ion positif
dan ion negatif. Ion positif adalah atom
yang bermuatan positif, sedangkan ion
negatif adalah ion yang bermuatan negatif. Satuan muatan listrik dalam SI
adalah coulomb (C).
Beberapa
cara untuk memeberi muatan listrik, antara lain penggosokan, penyentuhan, dan
induksi.
1) Penggosokan
Jika dua buah benda yang terbuat dari bahan yang
berbeda saling digosokan, sejumlah kecil elektron akan berpindah dari benda
yang satu ke benda yang satunya lagi. Benda yang kehilangan elektron akan
menjadi bermuatan positif, sedangkan benda yang mendapat tambahan elektron akan
menjadi bermuatan negatif. Beberapa benda yang bermuatan setelah digosok oleh
benda lain ditunjukkan dalam tabel berikut.
Benda
|
Bermauatan
positif
|
Bermuatan
negatif
|
Kaca
digosok dengan kain sutra
|
Kaca
|
Kain sutra
|
Ebonit
digosok dengan kain wol
|
Kain wol
|
Ebonit
|
Plastik
digosok dengan kain wol
|
Kain wol
|
Plastik
|
Plastik
digosok dengan rambut kering
|
Rambut
kering
|
Plastik
|
2)
Penyentuhan
Jika suatu konduktor yang bermuatan disentuhkan dengan
konduktor lain yang tidak bermuatan, kedua konduktor akan saling berbagi
muatan. Hal ini berarti bahwa konduktor yang tidak bermuatan akan menjadi
bermuatan.
3)
Induksi
Induksi adalah peristiwa pemisahan muatan dalam suatu
konduktor karena konduktor tersebut didekati oleh benda bermuatan listrik.
Contoh peristiwa induksi, yaitu sebuah benda bermuatan listrik negatif
didekatkan dengan sebuah benda netral. Oleh karena konduktor bersifat netral,
maka jumlah muatan positif dan muatan negatifnya sama. Benda bermuatan listrik
negatif akan menyebabkan pemisahan muatan dalam konduktor yang netral.
Akibatnya, muatan positif konduktor akan bergerak ke arah benda bermuatan
listrik negatif, sedangkan muatan negatif konduktor akan menjauhi benda
bermuatan listrik negatif tersebut.
c. Potensial
listrik
Suatu muatan
uji hanya dapat berpindah dari satu posisi ke posisi lain yang memiliki
perbedaan potensial listrik sebagaimana benda jatuh dari tempat yang memiliki
perbedaan ketinggian. Besaran yang menyatakan perbedaan potensial listrik
adalah beda potensial. Beda potensial dari sebuah muatan uji q’ yang
dipindahkan ke jarak tak berhingga dengan usaha W adalah
Dimana V adalah potensial
listrik dengan satuan volt (V). Beda potensial dari suatu muatan listrik di
suatu titik di sekitar muatan tersebut dinyatakan sebagai potensial
mutlak atau biasa disebut potensial listrik saja.
Potensial listrik dari suatu muatan listrik q di suatu titik berjarak r
dari muatan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
Dari persamaan di atas tampak bahwa
potensial listrik dapat dinyatakan dalam bentuk kuat medan listrik, yaitu
V = E r
Berbeda dengan gaya listrik dan kuat
medan listrik, potensial listrik merupakan besaran skalar yang tidak memiliki
arah. Potensial listrik yang ditimbulkan oleh beberapa muatan sumber dihitung
menggunakan penjumlahan aljabar. Untuk n muatan, potensial listriknya
dituliskan sebagai berikut.
Catatan: tanda (+) dan (–) dari muatan perlu diperhitungkan dalam
perhitungan potensial listrik.
d. Hantaran
listrik
1. Terjadi
pada benda/ bahan
Berdasarkan
kemampuannya menghantarkan listrik, benda dibedakan menjadi tiga, yaitu konduktor,
semikonduktor, dan isolator :
-
Konduktor
Konduktor atau
penghantar adalah benda yang mengandung pembawa muatan sehingga mudah
menghantarkan listrik. Benda-benda yang termasuk konduktor, antara lain larutan
garam dan logam. Pembawa muatan pada larutan garam adalah ion positif atau ion
negatif, sedangkan pembawa muatan pada logam adalah elektron.
-
Semikonduktor
Semikonduktor
adalah benda yang memiliki sifat hantaran listrik di antara konduktor dan
isolator. Benda-benda yang termasuk semikonduktor, antara lain germanium (Ge),
arsen (As), dan galium (Ga).
-
Isolator
Isolator atau
penghambat adalah benda yang tidak mengandung pembawa muatan sehingga susah
menghantarkan listrik. Benda-benda yang termasuk isolator, antara lain kaca,
sutra, karet, dan plastik.
2. Terjadi
pada sistem syaraf
Sistem saraf
terdiri dari system saraf pusat dan system saraf otonom. Sistem saraf
pusat terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf
perifer ini adalah serat saraf yang mengirim informasi sensoris ke otak atau ke
Medulla spinalis disebut Saraf Affren, sedangkan serat saraf yang menghantarkan
informasi dari otak atau medulla spinalis ke otot atau medulla spinalis ke otot
serta kelenjar disebut saraf Efferen. Sistem saraf otonom
berfungsi sebagai pengatur organ dalam tubuh seperti jantung, usus, dan
kelenjar secara tidak sadar.
Gambar 4. Sistem syaraf
Sistem kelistrikan pada saraf
ditunjukkan dengan adanya kecepatan impuls serat syaraf yang berupa kemampuan
menghantarkan impuls. Serat syaraf ada 2 macam, yaitu Bermyelin dan Myelin. Bermyelin,
berdiameter 1 μm dengan kecepatan 100 m/s, merupakan insulator yang baik dan
memiliki kemampuan mengaliri listrik sangat rendah. Aliran sinyal dapat
meloncat dari satu simpul ke simpul lain. Myelin berdiameter 1 mm dengan
kecepetan 20 s.d. 50 m/s).
Sel manusia dibungkus oleh sebuah
membran yang diliputi oleh cairan logam kalium dibagian dalam dan cairan logam
natrium dan klorida dibagian luar membran. Ketika sel-sel bekerja mengirimkan
sinyal berupa energi listrik, pada saat potensial listrik antara membran sel
bagian luar dan dalam sama maka sel tidak dapat mengirimkan lagi energi
listrik. Akan tetapi, saat beda potensial listrik anatara kedua bagian membran
sel itu sama, tubuh manusia kembali memproduksi cairan logam kalium dan natrium
dalam tubuh dan terjadi proses oksidasi sehingga elektron dari cairan logam kalium
akan kembali bergerak menuju cairan logam natrium. Ketika elektron bergerak
dari cairan logam kalium menuju cairan logam natrium, sel akan kembali
bermuatan sehingga kembali menimbulkan beda potensial listrik antara keduanya.
Hal inilah yang menyebabkan energi listrik pada sel-sel tubuh manusia tidak
pernah habis.
0 komentar:
Posting Komentar