Sabtu, 29 Maret 2014

GLOBAL WARMING, PERPINDAHAN KALOR, DAN EKOSISTEM



1. PENGERTIAN PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan global adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0,74+- 0,180C (1,33+_0,320F) selama seratus tahun terkahir, In tergovernmental Panel Climate Change (IPPC) menyimpulkan bahwa, “ sebagian besar peningkatan temperature rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi (turunnya air dari atmosfer, misal hujan, salju). Akibat – akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. Sebagian besar pemerintahan negar-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada penguraian emisi gas-gas rumah kaca.

2. PENYEBAB DAN MEKANISME PEMANASAN GLOBAL
Segala sumber energy yang terdapat dibumi berasal dari matahari. Sebagian besar energy tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energy ini mengenai permukaan bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini memantul sebagai radiasi inframerah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun , sebagian lagi tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca, antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjai perangkap gelombang radiasi ini. Gas – gai ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bui dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan dipermukaan bumi. Hali tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca (green house). Dengan makinmeningkatnya konsentrasi gas-gas ini diatmosfer, makin banyak panas yang terperangkap dibawahnya. Sebenarnya , efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada dibumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperature rata-rata sebesar 150C (590F), bumi sebenarnya telah lebih panas 330C (590F) dengan efek rumah kaca (tananya suhu bumi hanya -180C sehingga es akan menutupi sluru permukaan bumi). Akan tetapi saat ini jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, sehingga mengakibatkan terjadinya pemanasan global.
 


3. PENGERTIAN GAS RUMAH KACA
Atmosfer bumi terdiri atas bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda. Kelompok gas yang menjaga suhu oermukaan bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah “gas rumah kaca”.
Disebut gas rumah kaca karena system kerja gas-gas tersebut diatmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu didalam rumah kaca tetap hangat. Dengan begitu, tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahri yang cukup.
Contributor terbesar pemanasan global saat ini adalah karbon dioksida (CO2), metana (CH4), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan oendingin ruangan (CFC). Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan global yang berbeda-beda.
 


Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan lebih parah dari CO2. contoh sebuah molekul metan menghasilkan efek pemmasanan 23 kali dari molekul co2. Molekul NO menghasilkan efek pemanasan sampai 300 kali dari molekul CO2. Gas-gas lain seperti chlorofluorocarbons (CFC) ada yang menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan kali dari CO2.


Gas rumah kaca
Sumber
Karbondioksida (CO2)
Pembakaran bahan bakar fosil disektor energy, industry, transportasi, deforestasi, pertanian.
Metana (CH4)
Pertanian, perubahan tata lahan, pembakaran biomassa, tempat pembuangan akhir sampah
Nitroksida (N2O)
Pembakaran bahan bakar fosil, industry, pertanian
Hdrofluorokarbon (HFC)
Industry manufaktur, industry pendingin (Freon),penggunaan aerosol
Perfluorokarbon (PFC)
Industry manufaktur, industry pendingin (Freon),penggunaan aerosol
Sulfurheksaflurida (SF6)
Transmisi listrik, manufaktur, industry pendingin (freon), penggunaan aorosol
  
4. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL
    a. Mencairnya es di kutub
Pemanasan global berdampak langsung pada terus mencairnya es didaerah Kutub Utara dan Kutub Selatan. Es di Greenland yang telah mencair hamper 9 juta ton. Volume es di Arktik pada musim panas 2007 hanya tinggal setengah dari yang ada 4 tahun sebelumnya! Baru-baru ini sebuah fenomena alam kembali menunjukkan betapa seriusnya kondisi ini. Pada tanggal 6 Maret 2008, sebuah bongkahan es seluas 414 kilometer persegi (hampir 1,5 kali luas kota Surabaya) di Antartika runtuh.

      
    b. Meningkatnya level permukaan laut
Mencairnya es di Kutub Utara dan Kutub Selatan berdampak langsung pada naiknya level permukaan air laut. Para ahli memperkirakan apabila seluruh Greenland mencair, level permukaan laut akan naik sampai dengan 7 meter! Cukup untuk menenggelamkan seluruh pantai, pelabuhan, dan dataran rendah di seluruh dunia.
 

   c. Perubahan iklim yang ekstrim
Pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi sehingga menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di tempat yang lain. Topan dan badai tropis baru akan bermunculan dengan kecenderungan makin lama makin kuat.
Kamu tentu menyadari betapa panasnya suhu di sekitar kamu belakangan ini. Kamu juga dapat melihat betapa tidak dapat diprediksinya kedatangan musim hujan ataupun kemarau yang mengakibatkan kerugian bagi petani karena musim tanam yang seharusnya dilakukan pada musim kemarau ternyata malah hujan. Kamu juga dapat mencermati kasus-kasus badai ekstrim yang belum pernah melanda wilayahwilayah tertentu di Indonesia. Tahun-tahun belakangan ini kita makin sering dilanda badai-badai.

  d. Gelombang panas akan meningkat

Pemanasan global mengakibatkan gelombang panas menjadi makin sering terjadi dan makin kuat. Gelombang panas ini juga menyebabkan kekeringan parah dan kegagalan panen merata. Melalui pengamatan dan dari apa yang kamu rasakan sehari-harinya, kamu dapat juga merasakan betapa panasnya suhu di sekitarmu. Perhatikan seberapa sering kamu mendengar ataupun mungkin mengucapkan sendiri kata-kata seperti: “Panas sekali ya hari ini!”


  e. Habisnya gletser sebagai sumber air bersih

Mencairnya gletser-gletser dunia mengancam ketersediaan air bersih dan pada jangka panjang akan turut menyumbang peningkatan level air laut dunia. Gletsergletser dunia saat ini mencair hingga titik yang mengkhawatirkan! NASA mencatat bahwa sejak tahun 1960 hingga 2005 saja, jumlah gletser-gletser di berbagai belahan dunia yang hilang tidak kurang dari 8.000 m3! Para ilmuwan NASA kini telah menyadari bahwa cairnya gletser, cairnya es di kedua kutub bumi, meningkatnya temperature bumi secara global, hingga meningkatnya level air laut merupakan bukti-bukti bahwa planet bumi sedang terus memanas. Dan dipastikan bahwa umat manusialah yang bertanggung jawab untuk hal ini.
  

 5. KALOR DAN PERPINDAHANNYA

Energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah disebut kalor. Apa satuan kalor? Sebagai bentuk energi,dalam SI kalor bersatuan Joule (J). Satuan kalor yang populer (sering digunakan dibidang gizi) adalah kalori dan kilokalori.
Perpindahan Kalor :


     a. Perpindahan Kalor secara Konduksi  

      Saat kamu menyetrika, setrika yang panas bersentuhan dengan kain yang kamu setrika. Kalor berpindah dari setrika ke kain. Perpindahan kalor seperti inidisebut konduksi. Perhatikan mekanisme perpindahan kalor secara konduksi pada gambar berikut:
 
Konduksi merupakan perpindahan panas melalui bahan tanpa disertai perpindahan partikel-partikel bahan  tersebut.
 
Benda yang jenisnya berbeda memiliki kemampuan menghantarkan panas secara konduksi (konduktivitas) yang berbeda pula. Bahan yang mampu menghantarkan panas dengan baik disebut konduktor. Konduktor buruk disebut isolator. Seperti hasil percobaanmu, logam termasuk konduktor. Kayu dan plastik termasuk isolator. Berbagai peralatan rumah tangga memanfaatkan sifat konduktivitas bahan.

b.  Perpindahan kalor secara konveksi

            Air merupakan konduktor yang buruk. Namun, ketika air bagian bawah dipanaskan, ternyata air bagian atas juga ikut panas. Berarti, ada cara perpindahan panas yang lain pada air tersebut, yaitu konveksi. Saat air bagian bawah mendapatkan kalor dari pemanas, air memuai sehingga menjadi lebih ringan dan bergerak naik dan digantikan dengan air dingin dari bagian atas. Dengan cara ini, panas dari air bagian bawah berpindah bersama aliran air menuju bagian atas. Proses ini disebut konveksi. Pola aliran air membentuk arus konveksi.  Saat air bagian bawah mendapatkan kalor dari pemanas, air memuai sehingga menjadi lebih ringan dan bergerak naik dan digantikan dengan air dingin dari bagian atas. Dengan cara ini, panas dari air bagian bawah berpindah bersama aliran air menuju bagian atas. Proses ini disebut konveksi. Pola aliran air membentuk arus konveksi.
 



0 komentar:

Posting Komentar