Minggu, 30 Maret 2014



1.      ZAT ADITIF DALAM MAKANAN
Di pasaran kita dapat dengan mudah menemukan makanan atau minuman yang berwarna-warni dan beraneka rasa. Kandungan bahan tambahan pada makanan/minuman tersebut dapat dilihat dari label kemasan yang ada. Bahan tambahan itu diberi nama huruf awal “E”, seperti E101 (Riboflavin), E123 (Amaran), E211 (natrium Benzoat), E249 (Kalium Nitrit), dan E322 (Lesitin). Bahan-bahan tambahan itu disebut sebagai bahan aditif.
Bahan aditif adalah bahan yang dengan sengaja atau tidak sengaja ditambahkan ke dalam makanan atau minuman untuk memperbaiki warna, cita rasa, ketahanan, atau memperbaiki tampilan. Bahan aditif bisa berupa zat pewarna, pemanis, pengawet, maupun penyedap rasa.
Berdasarkan bahannya, kita dapat membedakan zat aditif tersebut menjadi dua yaitu:
1.       Zat Aditif Alami
Zat adatif alami merupakan zat aditif yang bisa diperoleh dari alam, seperti daun salam, daun pandan, kunyit, jahe, gula aren, dan asam.
2.       Zat Aditif Buatan (Sintetis)
Zat aditif buatan merupakan zat yang dibuat dengan serangkaian proses kimia. Zat yang diperoleh dari proses kimia ini jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan efek yang negatif terhadap kesehatan tubuh.
Beberapa zat yang termasuk ke dalam zat aditif buatan di antaranya formalin, Monosodium Glutamat (MSG), formalin, dan sakarin. Biasanya, zat aditif buatan lebih berbahaya bagi kesehatan jika dibandingkan dengan zat aditif alami. Karena pada proses pembuatan zat aditif buatan memerlukan serangkaian proses kimia yang terkadang berlangsung tidak sempurna sehingga dapat memberikan dampak negatif terhadap tubuh konsumen. Beberapa fungsi dari zat aditif yang ditambahkan pada makanan di antaranya:
a.       meningkatkan kandungan gizi pada makanan.
b.      menjaga kualitas dan tekstur makanan sehingga tetap terlihat segar.
c.       menjaga agar makanan dapat tahan lama.
d.      memberikan warna pada bahan makanan sehingga terlihat menarik.
e.       memberikan rasa sedap pada makanan.
f.       memberikan aroma yang khas pada makanan

A.      Jenis Zat Aditif dalam produk makanan
Beberapa jenis zat aditif yang sering kita temukan dalam produk-produk makanan, yaitu:
1.      Pewarna
Pewarna merupakan zat yang dapat memberi warna pada makanan dan memberikan tampilan yang menarik dalam penyajiannya. Kecenderungan manusia menyukai makanan dengan tampilan yang menarik menyebabkan banyak orang menggunakan zat aditif sebagai pewarna makanan. Namun, terkadang ada orang yang menggunakan pewarna yang berbahaya sebagai campuran makanan.
2.    Penyedap Rasa dan Aroma serta Penguat Rasa
Penyedap rasa ada yang bersifat alami dan buatan. Penyedap rasa alami diperoleh dari berbagai tanaman rempah-rempah, seperti kayu manis, serai, ketumbar, jahe, merica, lada, pala, dan daun salam. Penyedap rasa sintetik yang sering digunakan adalah Monosodium Glutamat (MSG) yang biasanya lebih dikenal dengan nama vetsin. Penggunaan MSG masih aman untuk dikonsumsi. Tapi, jika kita mengkonsumsinya secara berlebihan, maka dapat menimbulkan penyakit Chinese Restaurant Syndrome yang dapat menyebabkan tubuh mudah lelah, pusing kepala, atau sesak napas.
3.    Pengawet
Pengawet merupakan bahan yang sering digunakan untuk mengawetkan makanan supaya dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Pengawet dapat menghambat mikroorganisme untuk menguraikan makanan sehingga tidak mudah membusuk dalam jangka waktu tertentu. Pengawet makanan ada dua jenis, yaitu pengawet alami dan pengawet buatan. Pengawet alami dapat berupa gula dan garam.
4.    Pemanis
Pemanis adalah zat yang ditambahkan kepada makanan atau minuman sehingga menimbulkan rasa manis. Bahan pemanis ini terdiri dari dua jenis, yaitu pemanis alami dan pemanis buatan. Pemanis alami disebut sukrosa yang dapat diperoleh dari olahan gula tebu, gula aren, dan gula merah. Sedangkan, pemanis buatan berupa zat kimia yang dapat ditambahkan kepada makanan untuk menimbulkan rasa manis pada makanan.
5.    Anti Oksidan
Anti oksidan merupakan suatu zat aditif pada makanan berupa senyawa yang mudah teroksidasi. Banyak produk makanan dalam kemasan kaleng yang menggunakan anti oksidan. Beberapa jenis zat anti oksidan yang digunakan dalam pengolahan makanan, di antaranya asam askorbat dan butilhidroksianisol (BHA). Asam askorbat digunakan pada pengolahan daging dan buah kalengan. Sedangkan, butilhid-roksianisol (BHA) digunakan untuk kemasan makanan.

B.       Dampak Penggunaan Zat Aditif
1.      Dampak Positif
Berbagai macam penyakit dapat muncul dari kebiasaan manusia mengkonsumsi makan yang kurang memperhatikan keseimbangan gizi. Misalnya, penyakit gondok yang berupa pembengkakan kelenjar pada leher. Penyakit gondok disebabkan karena tubuh kurang mendapatkan zat iodin. Penyakit gondok dapat dicegah dengan mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung zat iodin. Zat iodin dapat kita peroleh dari garam dapur yang biasa digunakan untuk memberikan rasa asin pada makanan. Selain penyakit gondok, kekurangan iodin dapat pula menyebabkan penyakit kretinisme (kekerdilan).
Orang yang memiliki penyakit diabetes melitus (kencing manis) perlu menjaga kestabilan kadar gula dalam darahnya. Penyakit ini dapat disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat. Untuk menjaga kestabilan kadar gula dalam darah, bagi penderita diabetes melitus disarankan untuk mengkonsumsi sakarin (pemanis buatan) sebagai pengganti gula.
Kekurangan konsumsi makanan yang mengandung vitamin dapat menimbulkan berbagai penyakit pada manusia, misalnya penyakit Xerophtalmia. Penyakit Xerophtalmia merupakan penyakit yang menyerang mata, yaitu terjadinya kerusakan pada kornea mata. Penyakit ini jika tidak diatasi dapat menimbulkan kebutaan. Untuk menghindari penyakit Xerophtalmia, perlu mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A.
2.      Dampak Negatif
Ikan sarden dalam kemasan kaleng dapat bertahan berbulan-bulan, bahkan hingga satu tahun lamanya tanpa mengalami pembusukan. Ikan sarden tersebut dapat bertahan lama setelah ditambahkan zat pengawet pada proses produksi makanan tersebut. Namun, bahan makanan yang menggunakan zat pengawet tidak dapat dikonsumsi setelah melewati masa kadaluarsa. Beberapa zat aditif yang berdampak negatif terhadap orang yang mengkonsumsinya adalah sebagai berikut:
a.       Boraks dan formalin yang digunakan sebagai pengawet makanan jika dikonsumsi secara terus-menerus dapat mengganggu fungsi organ pencernaan.
b.      CFC dan tetrazine yang digunakan sebagai zat pewarna dapat merusak organ hati dan ginjal.
c.       Siklamat, Sakarin, aspartam, sorbitol, neotam dan sakarin yang digunakan sebagai zat pemanis dapat menyebabkan penyakit kanker.
d.      Penggunaan Monosodium Glutamat (MSG) sebagai bahan penyedap dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan saraf.
2.      ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA
Yaitu zat yang dapat mengakibatkan efek adiksi (kecanduan) pada penggunanya. Berdasarkan effek yang ditimbulkannya napza dapat digolongkan dalam 3 golongan, yaitu :
1.      Zat-zat Stimulan
Stimulan adalah zat yang merangsang sistim saraf pusat sehingga mempercepat proses-proses dalam tubuh, seperti meningkatnya detak jantung, pernapasan dan tekanan darah. Stimulan dapat membuat orang lebih siaga dan menyembunyikan kelelahan. Contohnya : Kafein, Nikotin, Kokain, dan Amfetamin.
2.      Zat-zat Depresan
Depresan adalah zat yang dapat mengakibatkan aksi kebalikan dari stimulan, yaitu  :
·       Menurunnya kesadaran terhadap dunia luar dan menidurkan,
·       Memperlambat proses tubuh dan otak, seperti menurunkan tekanan darah, suhu tubuh, detak jantung, dan kontraksi otot.
·       Digunakan  dalam bidang kedokteran  untuk terapi insomia (sulit tidur) dan ketegangan (stress).
Contohnya  : Alkohol dan Obat-obat penenang seperti  valium  dan  barbiturat
3.      Zat Halusinogen
Halusinogen adalah zat yang dapat mempengaruhi sistim saraf dan menyebabkan timbulnya halusinasi (khayalan). Pengguna zat ini mendengar dan melihat sesuatu yang sebenarnya tidak nyata. Contohnya  : LSD (Lysergic Acid Diethylamide)

A.      BERBAGAI JENIS ZAT ADIKTIF DAN DAMPAKNYA
1.        ROKOK
Tembakau mengandung suatu senyawa proaktif yang disebut  nikotin.  Nikotin berasal dari nama Jean Nicot, orang yang memperkenalkan manfaat nikotin dalam bidang medis.

Sumber : http://www.unisza.edu.my/
Efek negatif dari beberapa bahan kimia yang berasal dari rokok antara lain:
a.         Karbon monoksida (CO)
·           Zat ini merupakan gas yang sangat beracun.
·           Gas karbon monoksida mudah terikat pada hemoglobin, sehingga mengurangi kemampuan darah mengikat oksigen dan membuat  jantung akan bekerja lebih keras.
·           Keracunan gas CO dapat menyebabkan kematian.
b.         PAH, dapat menyebabkan ganker.
c.          Tar dan resin
·         Suatu cairan berwarna kuning kecoklatan.Keduanya dapat menumpuk dan mengganggu kerja paru-paru.
·         Sekitar 30 jenis senyawa yang terdapat dalam tar dapat menyebabkan kanker.
·         Tar dan resin juga dapat membuat sistim pernapasan teriritasi, sehingga sesak napas.
d.         Nikotin
·         Bersifat racun. Zat inilah yang menyebabkan adiksi dalam rokok.
·         Nikotin dapat menstimulan susunan saraf pusat.
·         Kadar nikotin dalam sebatang rokok berkisar antara 1% sampai 4%.Sedangkan kadar nikotin yang masuk ke paru-parau sekitar 0,25 mg dari setiap batang rokok yang di hisap.
·         Dosis fatal nikotin pada manusia adalah 60 mg.
2.        ALKOHOL
Alkohol mempunyai nama kimia etanol, sudah dikenal manusia ribuan tahun yang lalu, dan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari pada berbagai budaya tertentu. Di Indonesia dikenal beberapa minuman lokal  yang beralkohol seperti, brem, tuak dan ciu.
Ada 2 sistim pembuatan alkohol, yaitu:
a.       Dengan sistim peragian(fermentasi),menghasilkan kadar alkohol hingga 14 %.
b.      Dengan sistim penyulingan, dapat menghasilkan kadar yang lebih tinggi.
Selain ke 2 cara itu, alkohol juga dapat dibuat dari senyawa etana, yaitu suatu produk minyak bumi. Menurut peraturan pemerintah (Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan), minuman keras ada 3 golongan, berdasarkan kadar alkohol yang dikandungnya :
a.         Golongan A    : kadar alkohol  1 – 5 %, misalnya bir.
b.         Golongan B     : kadar  alkohol 5  – 20 %, misalnya anggur.
c.         Golongan C     : kadar  alkohol 20 – 45%, misalnya wiskey dan vodka.

Efek Negatif dan Pengaruh Minuman Keras Terhadap Peminum
a.         Alkohol dalam jumlah sedikit, mula-mula menekan pusat pengendalian diri, sehingga rasa malu peminum akan berkurang,lebih berani berbicara, merasa santai dan tidak merasakan kecemasan.
b.         Dalam jumlah banyak, peminum akan sempoyongan, berbicara pelo dan kemampuan menilai sesuatu akan berkurang untuk sementara waktu.
c.         Dalam jumlah yang melampaui batas ketahanan tubuh, dapat meyebabkan koma dan kematian.
d.        Jika dikonsumsi dalam jangka panjang dapat megakibatkan ketergantungan dan menimbulkan kerusakan pada organ-organ vital tubuh dan gangguan jiwa tertentu.
e.         Banyak kecelakaan lalu lintas dan tindak kriminal terjadi dibawah pengaruh alkohol. Hal ini terjadi karena etanol menyebabkan kecermatan penglihatan berkurang, kemampuan membedakan waktu terganggu, koordinasi gerakan tubuh terganggu, respon lebih lamban, sementara sikap nekat bertambah.
3.        NARKOTIKA
a.         Opiumadalah nama golongan zat yang memiliki khasiat :

Sumber : http://mediabelajaronline.blogspot.com
1)        Menekan pernapasan
2)        Dalam bidang kedokteran dimanfaatkan sebagai analgesic (penghilang rasa nyeri).
3)        Bersifat hipnotik ( menidurkan ) dan euforik ( menimbulkan rasa gembira).
b.         Ganja ( mariyuana )
Ganja diperoleh dari tanaman cannabis sativa atau cannabis indica, sejenis tanaman perdu dengan bentuk daun seperti daun singkong. Ganja mengandung zat psikoaktif , yaitu zat yang dapat mempengaruhi mental, emosi dan tingkah laku orang yang memakainya.
Kadar psikoaktif tertinggi terdapat pada pucuk tanaman yang sedang berbunga.Akan tetapi, dengan kadar yang lebih rendah juga terdapat pada daun dan rantingnya. Diseluruh dunia terdapat lebih dari 100 species (jenis) tanaman ini, yang tumbuh di daerah tropis dan subtropics. Di Indonesia banyak tumbuh di wilayah utara pulau Sumatra. Kekuatan  zat psikoaktif  pada tiap spicies tidak sama, tergantung pada tempat tumbuh, iklim, serta waktu ketika dipetik.Kadar tertinggi dapat mencapai 5%. Akan tetapi dengan cara penanaman  tertentu, kadarnya dapat mencapai 10%.
Dari ganja dapat diperoleh hashish, yaitu getah tanaman ganja yang dikeringkan dan dibentuk berupa lempengan .Kadar zat psikoaktif dalam hashish dapat mencapai 15 – 30%.
c.         Kokain
Kokain berasal dari tanaman  koka ( Erythroxylum coca) yang tumbuh di Bolivia  dan Peru pada lereng-lereng pegunungan Andes, di Amerika Selatan. Dalam bidang kedokteran, dulu kokain digunakan sebagai obat bius (anestesi) local, tetapi sekarang tidak digunakan lagi.
Zat kokain pada tanaman koka dipisahkan dari daunnya, sehingga didapat suatu kristal berwarna putih. Penyalah gunaan pemakaiannya dapat dengan cara ditelan, disedot melalui hidung, disuntik atau dihisap melalui rokok. Kokain  tergolong stimulan susunan saraf pusat. Pada dosis rendah, dapat melambatkan denyut jantung, tetapi pada dosis tinggi dapat meningkatkan denyut jantung sehingga tekanan darah naik.
Penyalah gunaan pemakaian kokain, dapat menimbulkan  :
·           Eksitasi ( perasaan senang sekali).
·           Kesadaran yang berkabut.
·           Pernapasan tidak teratur, kejang dan tremor.
·           Pupil melebar, denyut nadi bertambah cepat, tekana darah naik ,rasa cemas dan ketakutan
·           Kokain dimetabolisasi secara cepat oleh hati, sehingga toletansi cepat terjadi.
4.        SEDATIVA  (PENENANG) DAN HIPNOTIKA (PENIDUR)
Sedativa dan hipnotika adalah golongan zat yang dapat memberi efek menenangkan dan kantuk. Ada berbagai  zat yang dimasukkan ke dalam golongan sedative dan hipnotika, diantaranya adalah :
a.         Asam Barbiturat
Merupakan suatu asam urat, yang pertama kali disintesa  oleh Adolf von Bayer. Penemuan zat  ini bertepatan dengan hari peringatan santa Barbara, sehingga namanya menjadi Asam Barbituran. Singkatan dari Barbara dan asam urat.
Barbiturat tergolong depresan susunan saraf pusat.Dalam dosis kecil memberi efek menenagkan, sedangkan dalam dosis besar dapat menginduksi tidur. Pada dosis tinggi selain memberi efek sedasi (menenangkan), dapat pula menghambat pernapasan, menimbulkan komplikasi jantung, tidur, koma bahkan kematian.Barbiturat banyak disalahgunakan dengan nama pil koplo.
b.         Benzodiazepin
Obat ini dalam kedokteran  digunakan untuk mengatasi anxietas (rasa cemas), ketegangan, anti kejang  atau untuk menimbulkan efek sedasi. Dosis mematikannya tinggi sehingga relative lebih aman dari pada sedative dan hipnotika yang lain. Akan tetapi penggunaan dalam jangka panjang dapat menimbulkan toleransi, ketergantungan fisik, dan gejala putus asa. Benzodiazepin yang sering disalah gunakan antara lain : Nitrazapam (misalnya dumolid, mogadon), Diazepam ( misalnya valium dan pil BK), Bromazepam, Flunitrazepam.
5.        AMFETAMIN
Akhir abad ke 19, para ahli farmasi berhasil menemukan struktur kimia epinefrin (adrenalin), yaitu suatu zat yang secara alami sudah ada dalam tubuh untuk menghadapi stress dalam hidup.Setelah penemuan tersebut, ratusan zat yang berkhasiat mirip diantaranya amfetamin, berhasil disintesa. Beberapa diantaranya dimanfaatkan dalam bidang kedokteran,tetapi lebih banyak yang disalahgunakan
Amfetamin juga dikenal dengan nama  speed, uppers, whiz atau sulfat. Contoh obat-obat penenang yang mengandung amfetamin adalah  Ecstacy dan shabu-shabu (SS). Bila dipakai terus-menerus, amfetamin dapat menimbulkan ketergantungan fisik dengan gejala rasa lelah, apatis ( sikap tak peduli), depresi, rasa nyeri pada seluruh tubuh, gerakan motorik lamban, hipersomnia (tidur terus) dan banyak mimpi.
6.        HALUSINOGEN
Halusinogen adalah zat-zat yang dapat mengubah persepsi (pandangan),   pikiran dan perasaan seseorang, serta  menimbulkan halusinasi (khayalan). Sebagian zat tersebut merupakan sintetik, misalnya LSD (Lysergic Acid Diethylamide), yaitu  zat  yang sangat kuat dan paling sering disalah gunakan. Sementara yang alami misalnya :
·            Ololiukui, yaitu suatu ramuan yang dipakai suku Indian dalam upacara ibadah untuk berkomunikasi dengan Tuhannya .
·            Kohoba,yaitu serbuk yang disedot penduduk Haiti dalam aktivitas social mereka.
Halusinogen dapat menyebabkan orang melakukan tindakan yang tidak rasional, misalnya melompat dari gedung tinggi (bunuh diri)
7.        INHALANSIA DAN SOLVEN
Zat yuang digolongkan inhalansia dan solven meliputu, meliputi berbagai senyawa organic yang berupa gas atau pelarut yang mudah menguap.zaat ini banyak terdapat pada barang-barang keperluan rumah tangga dan kantor, contohnya: Pelarut yang terdapat dalam lem/perekat, Khloroform, Freon, Aseton dan bensin.
8.        KAFEIN                          
Kafein adalah zat psikoaktif yang terdapat dalam tanaman kopi, daun teh dan coklat. Zat kafein terbanyak terdapat pada kopi. Biji kering kopi robusta misalnya mengandung 2% – 2,5% kafein. Kafein juga terdapat  dalam minuman ringan dan berbagai obat tertentu. Kafein  dapat meningkatkan gairah dan kesiagaan, tetapi juga dapat menimbulkan kecemasan (anxietas)

B.       DAMPAK PENYALAH GUNAAN NARKOBA
1.         Masalah Pribadi
a.          Masalah fisik      
Narkoba merusak fungsi organ-organ tubuh pemakainya.
b.        Masalah hukum
Kasus yang terkait narkoba, mulai dari   pemakai, pengedar, produsen dan siapa saja yang berperan pada peredaran narkoba diancam dengan hukuman yang sangat berat sampai hukuman mati.
c.          Masalah  Psikologis dan kecerdasan
Narkoba menurunkan kecerdasan, karena  zat-zat tersebut mengakibatkan kerusakan pada otak dan sistim saraf. Seorang pecandu akan kehilamngan sebagian dari kemampuan intelektualnya.
2.         Masalah keluarga
Suatu keluarga yang salah satu anggotanya menjadi pecandu narkoba akan menghadapi berbagai masalah, baik masalah ekonomi,psikologis maupun sosial. Seorang pecandu akan merongrong keluarga dan berusaha dengan cara apa saja agar mendapatkan uang untuk memperoleh narkoba. Keluarga menjadi terganggu dan malu terhadap lingkungan.
3.         Masalah masyarakat
Meski bersimpati,namun tidak banyak yang bisa dilakukan masyarakat, sehingga cenderung menjauh karena takut tertular. Adanya pecandu dalam masyarakat, kehadirannya menjadi amat meresahkan, karena banyak menimbulkan masalah sosial antara pemakai dan masyarakat disekitarnya. Seorang pecandu dapat menggunakan segala cara untuk memperoleh obat, termasuk mencuri dan tindakan kriminal lainnya.
4.         Masalah Negara
Negara sangat dirugikan oleh narkoba, karena akan kehilangan generasi penerus bangsa sehingga tidak dapat bersaing dengan negara lain untuk kemajaun bangsa dan negaranya sendiri.Jika generasi penerus bangsa ini banyak yang rusak,tinggal tunggu kehancurannya.

1 komentar:

  1. Ini baru betul, mohon ijin digunakan sebagai referensi untuk penyusunan buku pelajaran muatan lokal pendidikan lingkungan hidup di dinas pendidikan kota batu non profit. Terima kasih semoga ilmunya lebih bermanfaat.

    BalasHapus